Home Mancanegara Sekjen Kominfo: Tanpa Intervensi yang Tepat, Kemajuan Digital akan Memperburuk Kesenjangan di...

Sekjen Kominfo: Tanpa Intervensi yang Tepat, Kemajuan Digital akan Memperburuk Kesenjangan di Masyarakat

40
0

Teknologi digital yang terus berkembang pesat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menciptakan nilai tambah ekonomi.

Namun, perlu dicatat bahwa disrupsi teknologi memiliki kecenderungan yang tidak netral, yakni menciptakan pihak yang diuntungkan dan pihak yang dirugikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Kominfo RI Mira Tayyiba dalam High Level Segmentof the International Telecommunication Union (HLS-ITU) Council 2023 di Jenewa, Swiss, (11/07/2023).

HLS-ITU merupakan rangkaian Sidang Dewan ITU Tahun 2023 yang dihadiri oleh pejabat tinggi di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi dari negara-negara anggota ITU yang berlangsung 11 hingga 22 Juli 2023 di kantor pusat ITU.

“Tanpa intervensi yang tepat, pesatnya kemajuan digital akan memperburuk kesenjangan dan ketidaksetaraan yang terjadi di dalam masyarakat,” tutur Mira Tayyiba.

Guna memperkecil jarak kesenjangan digital, Indonesia mendorong negara-negara di dunia terus memperkuat kolaborasi dalam membangun dunia yang semakin terhubung melalui berbagai forum internasional.

Pada pertemuan tersebut Indonesia juga menyuarakan arti penting nilai-nilai inklusivitas dan pemberdayaan dalam membangun konektivitas digital yang bermakna bagi semua orang.

Indonesia juga menekankan peran ITU agar mampu memastikan konektivitas digital yang dibangun dan terus disempurnakan dapat dimanfaatkan secara produktif dan aman oleh masyarakat.

“Tidak hanya itu, Indonesia juga memandang bahwa ketersediaan kerangka kerja yang mampu melindungi masyarakat dari penyalahgunaan atau penyelewengan teknologi digital adalah penting untuk dikembangkan di tingkat global,” jelas Mira.

Dalam panel itu, Sekjen Mira Tayyiba menyajikan berbagai upaya Pemerintah Indonesia yang berkolaborasi bersama berbagai pihak – termasuk dengan sektor privat, akademisi, media, maupun komunitas, dalam mewujudkan konektivitas digital yang universal dan bermakna bagi masyarakat Indonesia.

Program-program yang dilakukan pemerintah, antara lain peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1), pelatihan dan lokakarya digital bagi para pembuat kebijakan, hingga pemberdayaan UMKM agar mampu berdaya saing di era yang makin digital.

Kehadiran Indonesia dalam agenda itu merupakan bagian dari peran sebagai Dewan ITU Region E. Pada 3 Oktober 2022 yang lalu, Indonesia kembali terpilih dewan untuk kawasan Asia-Australasia periode 2023-2026.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here