Home Bisnis Gelar Halal Bihalal, ASPAI DPD Jakarta Paparkan Program Kerjanya

Gelar Halal Bihalal, ASPAI DPD Jakarta Paparkan Program Kerjanya

289
0

Jakarta – Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) DPD Jakarta menggelar pertemuan halal bihalal dengan mengundang beberapa pihak terkait, bertempat di Sekretariat ASPAI DPD Jakarta, Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (05/05/2024).

Puluhan orang terdiri dari pengurus beserta anggota ASPAI DPD Jakarta, Kelompok Tani Anggur Jakarta Raya (POKTAN ANJARA) , Ka.Sie Ekbang tingkat kelurahan hingga Kecamatan, serta perwakilan dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta juga berkumpul di tempat tersebut.

Dalam penjelasannya, Ketua ASPAI DPD Jakarta, Muhamad Yusuf, S.ST mengatakan bahwa pada bulan ini yang merupakan penghujung dari bulan Syawal merupakan momen yang masih tepat untuk bersilaturahmi antar para penggiat anggur se- DKI Jakarta dengan para Akademisi kampus. Halal bihalal ini sekaligus ajang bagi ASPAI DKI Jakarta untuk memaparkan program dari Kementrian Pertanian terkait swasembada anggur tahun 2030.

“Jadi, salah satu instruksi dari Pengurus Pusat (DPP) ASPAI dan Kementrian Pertanian melalui Direktorat Hortikultura, untuk wilayah Jakarta ini kelak harus siap memproduksi 2000 bibit anggur tersertifikasi tiap bulannya.”

Menurutnya, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang, mengingat lahan kosong di Jakarta sangat terbatas, mayoritas penduduknya bekerja di kantor bukan berprofesi sebagai petani, dan untuk dapat memproduksi bibit berkualitas tersertifikasi secara kontinyu setiap bulannya tentunya harus memiliki strategi yang tepat, efisien dan mudah dilakukan oleh smua anggota agar program di atas dapat tercapai.

”Ada 3 program besar yang sedang dan akan DPD ASPAI Jakarta lakukan, pertama berkoordinasi dengan pihak Pengurus Pusat Aspai untuk mendapatkan Roadmap serta aturan baku (SOP), kedua menyiapkan sarana dan prasarana terkait 2 jenis varian anggur yang akan didaftarkan ke Pemerintah, dan ketiga berkoordinasi dengan para anggota, petani, pegiat atau pemilik lahan untuk mempersiapkan produksi 2.000 bibit tersebut”.

“Tahun 2030, Kementerian Pertanian mempunyai program untuk menurunkan nilai import anggur sebesar 20 persen, dari sinilah sebetulnya wacana swasembada buah anggur bermula,” imbuhnya.

Menurut Yusuf, data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa import buah mencapai 118,19 trilyun, terdiri dari buah anggur, jeruk, pir dan apel.

“Dari empat jenis buah tersebut, anggur menyumbang 40 persen,” ungkap Yusuf.

Dengan kenyataan yang sedemikian itu, Kementerian Pertanian mendorong pegiat anggur supaya tidak hanya berhenti sampai pada budi daya, tapi bisa memenuhi kebutuhan konsumsi buah anggur.

”Oleh karena itu, untuk mengejar target di atas, kami selaku Pengurus ASPAI DPD Jakarta harus dapat mencetak petani-petani anggur yang handal yang dapat memperbanyak bibit anggur berkualitas dan stabil dalam dalam quantity & kualitas, namun bibit yang dibudidayakan pun juga telah tersertifikasi,” jelas Yusuf.

”Sertifikasi bibit ini penting sekali ya, karena selain menjamin keaslian bibit anggur yang F1, kedepannya saat Pemerintah Daerah melalui Dinas/Sudin KPKP mengadakan program Bimtek dan mendistribusikan ribuan bibit anggur ke Kelompok Tani (Poktan), bibit tersebut haruslah bibit anggur yang telah tersertifikasi dan ini tidak lain hanya dimiliki oleh Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI).” lanjutnya.

Dalam 1-2 bulan ini, ASPAI DPD Jakarta bertambah jumlah anggota. Mereka yang baru join ini ternyata para praktisi kawakan dan telah mengelola belasan hingga puluhan kebun anggur.

“Hal ini merupakan nilai plus bagi ASPAI DPD Jakarta,” tutur Yusuf.

Bahkan, dalam beberapa hari kedepan, tepatnya Rabu tanggal 8 Mei 2024, ASPAI DPD Jakarta akan melakukan kerjasama (MoU) dengan Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Universitas Ibnu Chaldun.

”Bagi kami, dengan ditekennya MoU nantinya, Goals untuk mencapai sistem pertanian presisi pada budidaya anggur semakin mendekati kenyataan dengan bantuan data empiris dari pihak kampus, sekaligus ini kerjasama diatas juga untuk mewujudkan tridaharma pada perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” pungkas Yusuf. (Wied)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here