Nama Menteri BUMN Erick Thohir dipastikan masih kuat menjadi kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.
Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, Ia memastikan Erick Thohir tetap masuk dalam lima nama kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
Kendati Erick diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai cawapres Prabowo Subianto. PAN selaku partai pendorong Erick diketahui mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Lah bukannya Erick Thohir masuk ke dalam 5 cawapres yang disebutkan Mbak Puan? Kami tetap, kekeh,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Said meminta tak ada pengkotak-kotakan soal cawapres Ganjar. Dia menyebut semua yang berkualitas akan dipertimbangkan PDIP dan kawan-kawan.
“Jangan dikotak-kotak kita, tetep kita pertimbangkan,” sambung dia.
Lebih lanjut, Said menyampaikan alasan partainya tetap memasukkan nama Erick ke dalam kandidat cawapres Ganjar.
Menurut dia, bagi PDI-P, Erick Thohir tidak dilihat dari partai pengusungnya saja.
“Bagi Ibu Ketum, bagi Pak Mardiono, bagi Pak Hary Tanoe, dan bagi Ketum Hanura, persoalannya bukan Erick partai mana, tapi kalau secara kualitatif, dia bagus, kenapa PDI Perjuangan tidak ngambil,” ujar dia.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengatakan, dengan demikian sosok Erick Thohir tetap dipertimbangkan oleh PDI-P dan partai pengusung Ganjar.
Ia lantas membeberkan kembali lima nama kandidat cawapres Ganjar Pranowo.
“Gus Imin, Pak Mahfud MD, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Andika Perkasa,” ujar dia.
Partai Gerindra dan PKB serta Partai Golkar dan PAN resmi berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Mereka juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Adapun PAN sudah mengusulkan nama Erick Thohir sebagai cawapres. Sosok Menteri BUMN itu disodorkan saat PAN berkunjung ke kantor DPP PDI-P Juni lalu.
Lalu pada akhirnya, PAN tidak jadi merapat ke koalisi pengusung Ganjar, melainkan Prabowo Subianto.
