Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 81 juta milenial belum memiliki rumah, hal ini dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat meresmikan akad massal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Puri Delta Tiga Raksa, Tangerang.
Total keseluruhan, akad KPR yang berlangsung hari ini 10.000 unit rumah di seluruh Indonesia, di mana khusus di perumahan Puri Delta Tigaraksa sebanyak 201 unit.
“Sebesar 58 persen penduduk Indonesia yang hari ini di bawah 40 tahun dan juga tadi sudah disampaikan 81 juta generasi milenial dengan status yang berbeda, ini data dari Kementerian PUPR, belum mendapatkan fasilitas rumah,” kata dia saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Hunian untuk Indonesia di Depok, Kamis (13/4/2023).
Kendati seperti itu, Erick optimistis sinergitas perusahaan pelat merah bisa menyediakan hunian bagi anak muda. Dia memastikan koordinasi dengan Kementerian PUPR terus dilakukan.
Erick juga menyampaikan, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki rumah. Dia mengatakan, kegiatan yang berlangsung hari ini merupakan upaya pemerintah menghadirkan hunian.
“Tadi Pak Dirjen menyampaikan 12,7 juta keluarga masih mengharapkan punya rumah dan ini tertinggal. Data lainnya 81 juta milenial, anak muda itu belum punya rumah,” katanya di Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023).
Dia berharap, kerja sama antara berbagai pihak terus ditingkatkan sebagai solusi menghadirkan hunian bagi masyarakat. Ia menambahkan, pihaknya terus mensinergikan seluruh aset BUMN untuk mendukung program pemerintah.
“Yang kemarin kita luncurkan bersama Bapak Presiden ketika kawasan kereta api kita bangun menjadi rumah tinggal. Ini kolaborasi juga pemerintah pusat, pemerintah daerah, private sector, Perumnas dan tentu BTN,” katanya.
Pihaknya juga mendorong Perumnas untuk membangun hunian vertikal. Sebab, kebanyakan wilayah Indonesia merupakan laut.
“Salah satu yang kira dorong Perumnas juga membangun kawasan terpadu tapi tidak landed, tidak rumah tapi bertingkat. Tapi disitu diberikan apa, tempat olahraga, kolam renang yang tertutup, klinik kesehatan, tempat juga apa rekreasi,” terangnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengatakan, perumahan merupakan sektor yang penting di Indonesia. Dari sisi pasokan, sektor ini memberikan peluang bagi pengembang menjual produknya kepada masyarakat.
“Sektor perumahan ini juga memiliki turunan kurang lebih 174 subsektor, jadi dampak APBN luar biasa. 90% material kalau MBR domestik dalam negeri,” katanya.
Sektor ini juga membuka lapangan kerja yang cukup banyak. Dia bilang, satu rumah dibangun rata-rata 5 tukang. Kalau tahun ini rumah subsidi yang dibangun 220 ribu unit maka kurang lebih membutuhkan 1 juta lebih tukang.
“Dalam acara akad massal hari ini dihadiri 10 ribu yang tersambung di seluruh Indonesia. Di tempat ini kurang lebih dihadiri 201 akad,” katanya.
