Jenderal (Purn) TNI Andika Perkasa. (Foto: Ig Pribadi)

Andika Perkasa merupakan salah satu tokoh nasional yang diperhitungkan masuk dalam radar bursa cawapres pada pemilu 2024 mendatang. Rekam Jejak yang dimilikinya sudah diketahui oleh publik.

Transformasi ditubuh TNI telah dilakukan secara signifikan dan terukur, dari mulai membuat regulasi kepada para calon TNI yang akan mendaftar diperlakukan secara adil dan transparan tak ada diskriminasi semua memiliki kesempatan yang sama.

Terkait ideologi bangsa menjaga keutuhan NKRI dan falsafah negara Pancasila sudah tak diragukan lagi kebijakannya sangat nasionalis menjaga Marwah TNI menjadi tentara yang profesional dan berpihak pada rakyat.

Baru-baru ini Mantan Panglima TNI itu angkat bicara soal suksesi kepemimpinan Nasional di 2024.

Menurutnya, hal itu tak boleh lagi diwarnai konflik kepentingan individu atau kelompok dan menghancurkan apa yang sudah dicapai dan dibangun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dilansir dari wawancara dalam akun Youtubenya, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga  Buka Munas-Konbes NU, Presiden Jokowi Apresiasi Komitmen Kuat NU Jaga Persatuan Kesatuan

Andika Perkasa menegaskan, pemerintahan Jokowi telah berjuang keras di tengah terpaan wabah Covid-19 di tahun 2019, di mana menimbulkan banyak masalah sosial.

“Kita dihantam Covid-19 di 2019, itu langsung memukul macem-macem. Pengganguran kita langsung 7 persen, tingkat kemiskinan juga naik menjadi 10,2 persen dari tadinya lebih rendah,” ujarnya.

“Kemudian juga karena semua mengurangi jam produksi orang enggak boleh kumpul di seluruh dunia, akhirnya produktivitas turun, harga-harga lebih mahal,” kata dia.

Meski di tengah terpaan itu, pemerintahan Jokowi masih bangkit. Bahkan perekonomian Indonesia masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Karenanya, Andika berpesan jangan sampai pembangunan Jokowi menjadi hancur karena dinamika politik di Pemilu 2024.

“Udah susah payah ini, jangan sampai ada tambahan dinamika. Gitu lho, tambahan gangguan, Jadi transisi ini harus benar-benar smooth.

Bukan berarti enggak boleh transisi. Transisi tapi perbedaan dari calon presiden dan timnya ini di dalam memenangkan nanti harus punya gambaran yang besar. Gambaran besar ini kita enggak boleh kehilangan kesempatan lagi,” ungkap dia.

Baca Juga  Ini Pesan Presiden Jokowi Pada Apel Akbar Pasukan KOKAM

“Kita sudah kesandung-sandung ini, sejak 2019 kesandung. Covid, kemudian perang di Ukraina, dan perang di Ukraina masih berlangsung, enggak ada yang memprediksi akan berakhir, sehingga masih akan melambat.

Karena harga-harga misalnya, energi komoditas energi naik. Kalau sampai usaha pemerintah ini yang terseok-seok diganggu yang tadi proses internal, sayang. Jangan dong,” sambungnya.

Menurut Andika, jika ada pihak yang menghancurkan pembangunan yang sudah ada, maka tentu akan mengalami perlambatan.

“Jangan sampai pembangunan yang dilakukan pemerintahan Jokowi ini kemudian ada yang hancur karena ada konflik horizontal dari bawah,” ucapnya.

“Infrastruktur dihancurin, akhirnya nanti anggaran yang kita punya di 2024 terpaksa kita gunakan untuk memperbaiki. Kan sayang. Harusnya membangun infrakstrur lain,” jelas dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here