Presiden Joko Widodo menginginkan pemimpin yang melanjutkannya memiliki nyali dan berani dalam mengambil tindakan untuk membawa masa depan Indonesia menjadi negara maju.
Jokowi mengatakan harus ada sosok pemimpin yang melanjutkan berbagai pembangunan saat ini.
Ia pun bicara soal pergantian kepemimpinan negara pada Pemilu 2024. Jokowi mengaku tak ingin penerusnya di kursi kepresidenan kelak malah menghentikan berbagai upaya pembangunan yang sudah berjalan.
Kepala Negara mengatakan, tekanan geo politik global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia. Menurutnya, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia.
Namun, Jokowi optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah bagi sektor perekonomian khususnya menyangkut kekayaan sumber daya alam yag dimiliki Indonesia.
Kode keras yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada publik sebagai sinyal jika ia akan mendukung pemimpin yang memiliki nyali untuk Indonesia ke depan.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Ujang Komarudin menyatakan kode orang nomor satu tersebut juga bisa merujuk kepada Menteri BUMN yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.
Mengingat Erick Thohir memiliki jargon PSSI membutuhkan pemimpin bernyali untuk jadi lebih maju. Demikian pula di Kementerian BUMN di mana Eks Presiden Inter Milan ini memiliki nyali untuk melakukan bersih – bersih dari oknum koruptor.
“Saya sih melihatnya ada juga kode Erick Thohir itu ya diendorse-endorse didukung namanya oleh Jokowi untuk bisa jadi cawapres,” terang Ujang, Selasa (30/05/2023).
“Jokowi ingin menjadikan Erick Thohir sebagai cawapres, gitu,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menjelaskan dukungan Presiden Jokowi kepada Erick Thohir tidak lepas dari jasa yang telah diberikan oleh Erick Thohir.
Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Eks Presiden Inter Milan ini adalah pemimpin yang berjasa mengantarkan orang nomor satu di Indonesia tersebut sebagai pemimpin di periode ke dua.
Di mana pada Pilpres 2019 lalu, Erick Thohir adalah Ketua TKN Jokowi – Ma’ruf Amin. Kemudian di dalam kabinet, Anggota Kehormatan Banser ini juga berhasil menyelesaikan berbagai penugasan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
Seperti halnya mentransformasi Kementerian BUMN jadi lebih baik, memberantas korupsi di perusahaan – perusahaan BUMN, menanggulangi pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.
Tak hanya itu, dalam bidang sepak bola Erick Thohir juga berkali – kali melakukan penyelamatan dari sanksi berat FIFA.
Setelah tragedi Kanjuruhan Malang, Erick Thohir merupakan pemimpin yang dikirim oleh Presiden Jokowi dalam meredam amarah FIFA. Ia pun berhasil meredam amarah FIFA dengan kemampuan negosiasi yang dimiliki.
