Jokowi menanggapi para wartawan dibandara saat akan kunjungan kerja.(Foto: Dok. Twitter @jokowi)

Menghadapi situasi geo politik global ke depan Presiden Joko Widodo menginginkan pemimpin setelahnya memiliki nyali dan berani dalam mengambil tindakan untuk membawa masa depan Indonesia menjadi negara maju.

Jokowi menjelaskan Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan untuk menjadi negara maju. Dia berkata harus ada sosok pemimpin yang melanjutkan berbagai pembangunan saat ini.

Hal itu dikatakan Kepala Negara saat bertemu dengan para Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa dan kreator konten di Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023).

“Ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bernyali, yang berani,” kata Jokowi

Jokowi menyebut Indonesia hanya punya waktu 13 tahun untuk memanfaatkan bonus demografi. Ia mengingatkan tak semua negara berhasil menjadi negara maju meskipun mendapatkan momentum bonus demografi.

“Beberapa negara yang lepas dari negara berkembang menjadi negara maju Korsel, Taiwan, mereka bisa melompat. Indonesia bisa enggak menjadi negara maju?” ucapnya.

Baca Juga  Buka Kongres XXV PWI, Jokowi: Insan Pers Pegang Teguh Kode Etik Jurnalistik

Ia pun bicara soal pergantian kepemimpinan negara pada Pemilu 2024. Jokowi mengaku tak ingin penerusnya di kursi kepresidenan kelak malah menghentikan berbagai upaya pembangunan yang sudah berjalan.

“Kepemimpinan itu jangan maju mundur. Siapa pun yang memimpin harus mengerti apa yang dikerjakan, mikro, makro, situasi global,”tegas Jokowi yang secara konstitusi tak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah menjabat presiden dua periode.

Presiden mengatakan, tekanan global menjadi tantangan bagi Indonesia, salah satunya terkait dengan proses hilirasi industri yang dijalankan Indonesia.

Menurut Kepala Negara, kebijakan hilirisasi menghadirkan tekanan untuk Indonesia. Namun, Presiden optimistis terus mendorong agar hilirisasi dapat terus berjalan karena memiliki banyak nilai tambah.

“Situasi global berat buat negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Kemudian beberapa kebijakan seperti hilirisasi nikel banyak mendapatkan tantangan dari beberapa negara maju,” kata Prabu.

Baca Juga  PSSI Rilis Lagu Bersama Garuda untuk Semangati Timnas Indonesia

Karena itu, Jokowi memastikan akan turun tangan langsung atau cawe-cawe demi keberlanjutan pembangunan di Indonesia ke depan.

Dengan cawe-cawe tersebut, maka Presiden dapat ikut serta mengawal kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih yang telah dilakukan pada masa kepemimpinannya.

Selain itu, Presiden mengatakan, cawe-cawe yang dilakukannya juga untuk memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.

Jokowi juga ingin memastikan agar pemilu dapat terselenggara dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

“Untuk memastikan agar pemilu bisa berjalan baik, terselenggara dengan baik, dan agar masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya terkait dengan kepemimpinan yang akan datang,” tegas Jokowi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here