Tiga tahun sudah berlalu covid-19 menjadi pandemik bagi seluruh kesehatan masyarakat yang hampir seluruh negara di dunia terdampak.
Bahkan menghentikan aktifitas masyarakat diseluruh negara dalam menjalankan mobiltasnya.
Seiring dengan upaya menyelamatkan melalui vaksin dari seluruh negara didunia, tren yang terdampak covid ini menurun berangsur-angsur pulih.
Melihat situasi tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendeklarasikan pandemi Covid-19 yang sempat melumpuhkan mobilisasi dunia telah berakhir.
“Dengan harapan besar saya menyatakan pandemi Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” ucap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada wartawan pada Jumat (5/5).
Penyebaran Covid-19 bukan lagi darurat kesehatan masyarakat global. Tedros menuturkan pandemi Covid-19 mulai meluas pada akhir 2019 itu hingga kini telah menewaskan lebih dari 20 juta orang di dunia, hampir tiga kali lipat dari prediksi WHO dulu.
WHO mulai mendeklarasikan Covid-19 sebagai darurat kesehatan dunia pada 30 Januari 2020.
Meski sebagian besar dunia telah memasuki fase kenormalan baru atau new normal, lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di beberapa negara.
“Selama lebih dari satu tahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang,” kata Tedros.
“Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali normal seperti sebelum Covid-19,” kata Tedros.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar, saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” kata dia lagi menegaskan.
Menurut data resmi organisasi PBB, hampir 7 juta orang telah meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020. Tedros mengatakan jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta.
Keputusan WHO datang ketika Amerika Serikat akan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat nasionalnya pada 11 Mei 2023.
Tedros mengatakan masih ada risiko munculnya varian baru dan menyebabkan lonjakan kasus lainnya. Dia memperingatkan pemerintah nasional agar tidak membongkar sistem yang telah mereka bangun untuk melawan virus.
“Virus ini akan tetap ada. Masih bisa membunuh dan masih bisa berubah,” kata Tedros lagi.
Tetapi, kepala WHO mengatakan sudah tiba waktunya bagi negara-negara untuk beralih dari tanggap darurat ke penanganan Covid seperti penyakit menular lainnya.
Covid pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019, ketika beberapa pasien mulai mengalami gejala pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Lebih dari tiga tahun kemudian, asal muasal virus masih menjadi misteri.
