Dikumpulkannya para petinggi partai di Istana oleh Presiden Jokowi pada Selasa, (2/5/2023) menuai protes dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Ketiga partai tersebut, merupakan kekuatan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024.
Dalam keterangan resminya di hadapan media di Jakarta, (5/5/2023), Ketua Dewan Syuro PKS Sohibul Iman mengatakan Jokowi agar bersikap netral selaku Kepala Negara.
“Kami berharap Pak Jokowi dengan kenegarawanannya bisa bersikap netral, sehingga kepemimpinan ke depan lahir dari kompetisi yang fair,” ujar Sohibul.
Ketiga partai ini juga berharap agar semua penyelenggara pemilu, serta aparatur negara bersikap netral dalam Pemilu tahun depan.
Jangan sampai ada pemaksaan di hari pemungutan suara yang dijadwalkan digelar pada 14 Februari 2024 nanti.
KPP menilai Presiden Jokowi terlalu dalam mencampuri urusan pencapresan lantaran sering terlibat diskusi dengan partai-partai politik, termasuk saat mengundang ketua umum partai politik ke Istana.
Namun, dalam keterangan di depan awak media usai mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, (4/5/2023) Presiden Jokowi menampik dirinya ikut campur urusan parpol dalam menentukan calon presiden di Pemilu 2024.
Jokowi menjelaskan, sebagai Kepala Megara dirinya juga sekaligus tokoh politik. Oleh karena itu, sangat lazim jika dirinya berdiskusi dengan ketua-ketua umum parpol.
“Bukan cawe-cawe, wong itu diskusi saja kok cawe-cawe, diskusi,” jelas Jokowi usai mengecek pusat perbelanjaan Sarinah.
