Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Pasar Tanah Abang blok A, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023). Rencananya presiden sehabis itu juga akan mengunjungi mal Sarinah.
Presiden tiba di Pasar Tanah Abang sekitar pukul 3 sore didampingi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Jokowi masuk dari Blok A Tanah Abang lalu berjalan ke Blok B.
Kepala negara pun tampak menghampiri sejumlah toko dan berbincang dengan pedagang. Sedangkan, sejumlah pengunjung dan pedagang Tanah Abang lainnya berduyun-duyun menghampiri Jokowi.
Kedatangannya selain untuk mengecek harga dipasaran pasca lebaran dan ingin melihat langsung pasar agar ada optimisme yang muncul kembali untuk tahun 2023, setelah Indonesia mampu melewati badai pandemi dan ancaman resesi pada tahun 2022.
Para pengunjung sudah menunggu dua jam sebelumnya untuk bertemu dengan Jokowi. Terlihat puluhan orang sudah berdesakan mengisi sudut kecil sambil bersiap mengarahkan kamera smartphone-nya.
Disela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo Ke Pasar Tanah Abang dan Mal Sarinah, ia sempatkan untuk memberikan wawancara tanya jawab kepada para pewarta dari berbagai media yang sudah siap menunggunya berbaris dan duduk.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan banyak hal yang dibahas dalam pertemuan enam ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023. Pertemuan itu berlangsung selama tiga jam.
“Yang dibahas banyak sekali. Wong 3 jam banyak sekali,” kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Dia menyebut pertemuan tersebut membahas soal kondisi politik di Tanah Air dan sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia kedepan.
Jokowi tak membantah pertemuan itu juga membahas sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Semuanya dibicarakan. Utamanya terkait politik yang menyangkut negara ke depan akan seperti apa tantangannya,” ujarnya.
“Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakyat, internasional, dan investor,” sambung Jokowi.
Jokowi mengakui tak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan tersebut, meski bagian dari koalisi pemerintah. Hal ini lantaran Partai NasDem telah membentuk koalisi sendiri untuk Pilpres 2024.
“Ya memang (NasDem) tidak diundang. NasDem itu ya, kita bicara apa adanya ya. Kan sudah memiliki koalisi sendiri,” ucap dia.
Jokowi menilai, dalam politik hal itu merupakan hal yang wajar dan biasa saja. Ia pun menegaskan bahwa dirinya bukan hanya sebagai seorang pejabat publik, namun juga pejabat politik.
“Jadi biasa kalau saya berbicara politik ya boleh dong. Ya kan, saya berbicara berkaitan dengan pelayanan publik juga bisa dong. Ya memang ini tugas, tugas seorang Presiden. Hanya memang kalau sudah ada ketetapan KPU saya itu… (angkat tangan),” jelas Jokowi.
