Pengumuman calon presiden (capres) Ganjar Pranowo oleh PDIP belum menjadi final bagi kebanyakan kalangan, terutama basis relawan Jokowi.
Beberapa waktu lalu kita pernah diberi suguhan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo sepertinya sudah final.
Jokowi, Ganjar dan Prabowo terlihat begitu akrab dengan latar belakang panen padi di Kebumen, Jawa Tengah (9/3/2023). Foto ketiganya banyak terpampang luas di media massa, juga di sosial media.
Lalu, pada beberapa momen di acara partai pendukung, Jokowi juga beberapa kali sering mengatakan bahwa 2024 mungkin jatahnya Prabowo. Tapi, sepertinya kisah itu menghilang tanpa jejak.
Ok, sekarang ini Ganjar sudah naik pangkat. Dia ditugaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi capres dari PDIP. Presiden Jokowi juga hadir dalam deklarasi itu. Jadi sudah clear dong, Ganjar presiden dan Prabowo wapres?
Menurut saya, ini masih hanya sekedar dinamika politik. Belum tuntas. Masih akan terjadi banyak perubahan yang tidak terduga. Sama persis tidak terduganya tanggal 21 April dijadikan sebagai hari penetapan Ganjar sebagai capres oleh Megawati.
Ada kesan, Megawati menunjuk Ganjar tapi dengan “agak memaksa” Jokowi untuk hadir seolah harus terlibat di dalamnya, itu telah terjadi dan publik menyaksikan.
Pada saat Jokowi sedang dalam suasana lebaran di kampung halamannya, tiba-tiba dia harus datang ke Istana Batu Tulis demi acara itu. Bisa jadi itu adalah kesimpulan paling mudah kita ambil. Itu sulit dicari rujukannya bahwa acara tersebut memang sudah terjadwal.
Lalu, percayakah publik bahwa telunjuk Jokowi benar-benar sudah tertuju pada Ganjar? Tentu saja itu panjang ceritanya bila gimmick dijadikan dasar. Tentu saja kita harus pakai data sebagai ukuran yang dapat dijadikan bukti fakta bukan perasaan.
Bila Megawati punya partai dan dapat dibuktikan mampu menjangkau sejumlah pemilih, maka Jokowi juga punya relawan. Bila Megawati atas nama legalitas partai memilih Ganjar, maka Jokowi pasti akan menggunakan relawan, itu baru apple to apple.
Dan saya rasa kita harus pakai ukuran itu saat kita mencari jawaban apakah benar “telunjuk Jokowi” sudah tertuju pada Ganjar..?
Dan apabila suara relawan Jokowi adalah apa yang menjadi rujukan, paling tidak hingga saat ini belum ada hingar bingar itu. Untuk saat ini, relawan Jokowi masih menunggu “telunjuk” Jokowi yang sesungguhnya.
Jika PDIP milik Megawati sebagai ketua umumnya dan Jokowi adalah bagian dari partai, maka jangan lupa bahwa relawan Jokowi, panglima tertingginya adalah Jokowi.
Dan perlu dicatat bahwa relawan Jokowi belum tentu anggota atau simpatisan partai lho. Jadi “telunjuk” Jokowi pada saat ini akan sangat menentukan arah pimpinan 2024 nanti.
Tidak ada hingar bingarnya penetapan Ganjar oleh PDIP mencerminkan bahwa relawan Jokowi solid dan militan menunggu komando Jokowi.
Seperti yang dikumandangkan pada saat acara di GBK melalui kaos “2024 Satu Komando” berwajah Jokowi. Relawan tunduk dan tegak lurus jika Jokowi memerintahkan kami mendukung siapapun pasti kami dukung dan laksanakan.
Jika ada pernyataan “bukankah pulang dalam satu pesawat sudah merupakan bukti?” Faktanya tidak ada pernyataan apa-apa setelah mereka satu pesawat.
Bila masih berupa tanda, shalat Ied bersama juga bisa dijadikan rujukan. Tapi, sekali lagi, tidak ada pernyataan apapun terkait politik.
Lalu berbeda dengan Prabowo yang pada lebaran pertama ini berkunjung ke rumah Jokowi. Saat wartawan bertanya mungkinkah Prabowo jadi wakilnya Ganjar? Secara eksplisit Prabowo berkata bahwa dia bukan untuk cawapres tapi capres.
Artinya, bisa diduga pertemuan Jokowi dan Prabowo meski dalam suasana lebaran, berdua mereka bicara politik. Mereka bicara perkembangan situasi pasca pencapresan Ganjar oleh PDIP.
Hasilnya, Prabowo belum mau kalau hanya jadi wakil Ganjar. Dan itu mustahil tidak dibicarakan dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Pada titik ini, bila kita masih ingin percaya dengan narasi telunjuk Jokowi akan tertuju ke siapa, memang masih tanda tanya, karena keduanya sama-sama menjadi capres.
“Kalau Jokowi belum menunjuk Ganjar untuk capres, terus mau tunjuk siapa?”
Itu masih dinamis. Kabarnya akan ada lagi perhelatan temu relawan yang digelar pada pertengahan Mei 2023 di GBK. Mungkin pada acara inilah “telunjuk Jokowi” akan mengarah pada satu sosok yang diiringi yel-yel dukungan para relawan.
Dan itu bisa siapa saja, di luar prediksi. Semua masih dinamis dan masih panjang jalan menuju pendaftaran capres dan cawapres oleh KPU yang akan dilaksanakan pada 19 Oktober.
Asbit Panatagara
Relawan Jokowi-Barikade 98
