Babak baru kasus dugaan gratifikasi yang menimpa mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo (RAT) tak terhenti begitu saja bahkan viral di media sosial.
Warganet (netizen) dengan nada kesal mencuitkan beberapa harta kekayaan milik oknum pejabat yang diduga menggunakan modus yang sama dengannya di bongkar habis.
Kegeraman warganet dengan yang sudah merasa taat membayar pajak dan semestinya digunakan untuk pembangunan nasional malah ada sebagian yang dikorupsi untuk kepentingan pribadi oknum pejabat tersebut.
Tak heran kemarahan tersebut ditumpahkan warganet dalam cuitan yang beberapa pekan ini ramai di lini masa para netizen sebagai akumulasi kekecewaan dan bentuk demonstrasi di dunia maya.
Gerakan yang dilakukan warganet dengan membongkar harta kekayaan diduga janggal milik sejumlah pejabat melalui media sosial dinilai sangat efektif membantu proses penegakan hukum.
Sebab selama ini hal itu jarang dilakukan yang berakibat para pejabat seolah-olah masih bisa hidup tenang dengan harta kekayaan yang dinilai tidak wajar.
Pengakuan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III fraksi Nasdem Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ahmad Sahroni.
Menurut Sahroni, tindakan yang dilakukan netizen dengan membongkar jejeran harta mencurigakan mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo, yang kini menjadi tersangka dugaan gratifikasi hingga merembet ke sejumlah pejabat lainnya sangat efektif buat menggerakkan aparat penegak hukum dalam menyelidiki dugaan korupsi.
“Sekarang ini netizen kita makin hebat-hebat dan canggih dan saya setuju itu untuk terus dilakukan,” kata Sahroni dalam keterangannya pada Selasa (4/4/2023) lalu.
“Jadi kita bantu aparat penegak hukum menemukan kejanggalan-kejanggalan, terutama yang datang dari tokoh-tokoh publik,” sambung Sahroni.
Sahroni pun mengakui jika sebuah kasus atau kejanggalan diungkap oleh netizen melalui media sosial dan menyebar dengan cepat atau viral, maka aparat penegak hukum bakal merespons dengan cepat dan mengusutnya.
Diberitakan sebelumnya, KPK menyatakan akan memeriksa laporan keterlibatan artis, salah satunya berinisial R dalam dugaan TPPU eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.
“Kami nanti akan cek kembali dulu karena kita enggak tahu juga R siapa,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri saat ditemui awak media di gedung Merah Putih, Kamis (30/3/2023).
Ali mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak internal KPK untuk memastikan apakah memang betul terdapat laporan tersebut.
Menurut dia, KPK akan menindaklanjuti laporan masyarakat yang mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi Rafael Alun.
“Kami berharap masyarakat yang punya data informasi terkait dengan perkara yang sedang kami lakukan silakan disampaikan,” ujar Ali.
