Berkah bulan Ramadan dirasakan para pedagang pasar takjil Banyuwangi Ramadhan Street Food. Di hari pertama berjualan, Kamis (23/3/2023), dagangan mereka ludes habis laris-manis diserbu pengunjung.
Puluhan pedagang menjajakan aneka menu takjil di salah satu lokasi street food yang berada di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu.. Mulai dari makanan, minuman, hingga camilan.
Dagangan mereka dibeli ratusan warga pengunjung lokasi pasar takjil. Mereka memilih menu takjil sesuai selera masing-masing.
Pasar takjil berkonsep Banyuwangi Street Food yang digelar sejak awal Ramadan di berbagai lokasi di Banyuwangi berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat arus bawah, utamanya para pelaku UMKM.
Seperti Insiyah, salah satu pedagang aneka lauk pauk di pasar takjil Jalan Letjen Sutoyo. Insiyah mengaku berjualan di pasar takjil setiap tahun saban Ramadan.
Menu yang ia jajakan tergolong beragam, mulai harga Rp 5 ribu per bungkus hingga Rp 22 ribu per bungkus.
Ketika pasar takjil ramai, ia mengaku bisa mengantongi uang hingga lebih dari Rp 1 juta. Saat awal dan akhir Ramadan, nilainya bahkan bisa lebih dari itu. “Biasanya paling ramai saat awal dan akhir. Kalau pertengahan biasanya melandai,” kata dia.
Dengan larisnya dagangan di pasar takjil, para pedagang merasa senang. Uang hasil berdagang bisa mereka pakai untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran mendatang.
Pemkab Banyuwangi mencatat transaksi di tiap pasar takjil mencapai puluhan juta rupiah per hari. Transaksi terbesar berada di tiga pasar takjil utama di pusat kota Banyuwangi.
Ketiganya, yaitu pasar takjil di ruas Jalan Letjen Sutoyo, Taman Blambangan, dan Terminal Pariwisata Terpadu.
“Pasar takjil di tiga lokasi ini cukup ampuh mendorong perputaran ekonomi dengan transaksi mencapai Rp 40 juta lebih per harinya,” kata MY Bramuda, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Minggu (9/4).
Itu artinya hingga hari ke-14 Ramadan, transaksi di tiga pasar takjil itu telah mencapai lebih dari Rp 500 juta. Jumlah itu belum termasuk transaksi di puluhan pasar takjil lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa upaya pemkab dalam membalut pasar takjil dengan bingkai “festival street food” membuahkan hasil yang positif.
Dengan mengemas pasar takjil menjadi salah satu festival unggulan dalam kalender pariwisata “Banyuwangi Festival”, pemkab ingin ekonomi masyarakat arus bawah bergeliat selama Ramadan.
