Keberadaan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dinilai belum maksimal. Saat ini belum banyak maskapai penerbangan yang mendarat di Kertajati.
Meski begitu Kertajati bisa menjadi alternatif bandara internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Menhub mengatakan sejak diperintahkan oleh Presiden Jokowi, Kertajati bisa menjadi satu alternatif dari bandara internasional.
“Kita tahu juga bahwa Jawa Barat hanya mempunyai Bandung, (Bandara) Husein (Sastranegara) tetapi pendek. Nah, sekarang ini Kertajati dengan panjang kurang lebih 3.000 meter,” kata Menhub.
Selain itu, ditambahkan Menhub, Bandara Kertajati sedang mempersiapkan diri untuk menjadi bandara premium.
“Kertajati ini akan menjadi satu bandara yang premium, ya karena panjang landasannya sama dengan Kulon Progo, ya sedikit di bawah Soekarno-Hatta yang 3.300 (meter). Jadi pesawat terbesar angkutan kargo itu Antonov bisa berlandas,” jelas Budi.
Menhub menambahkan, berfungsinya Jalan Tol Cisumdawu dari Bandung ke Kertajati pada tanggal 15 April 2023 juga diharapkan akan mendukung Bandara Kertajati.
Menhub mengatakan, Presiden sudah menginstruksikan kepadanya untuk memikirkan bagaimana Kertajati ini bisa efektif dan bisa mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta.
Diketahui jumlah penerbangan di Soekarno-Hatta itu sudah mendekati sama seperti sebelum Covid-19, kurang lebih 1.100 atau 1.200 pergerakan, tetapi dengan occupancy yang lebih tinggi.
“Presiden juga memerintahkan bahwa efektivitas Kertajati ini menjadi satu tambahan bagi mereka yang ke luar negeri, bagi mereka yang mengangkut barang, juga bagi mereka yang akan umroh,” tutur Budi.
Menhub menyampaikan, dengan kemampuan Bandara Kertajati tersebut bisa menarik investor untuk berinvestasi di situ. Ia menambahkan, pihaknya bersama Pemerintah Daerah Jawa Barat akan mengawal proses apa yang akan dilakukan di sana.
