Bisnis perjudian, narkoba dan bisnis kotor lainnya bisa menghasilkan uang yang berlimpah-limpah, namun risiko yang dihadapinya juga sangat tinggi mulai berurusan dengan preman, polisi, pengadilan, penjara sampai neraka.

Ini sangat sesuai dengan konsep “High risk high return” dalam dunia investasi yang artinya investasi yang semakin beresiko tinggi semakin tinggi pula keuntungannya.

Tetapi bisnis sejenis ini jelas sangat jauh dari etika bisnis yang baik dan benar, kita mau membahas etika bisnis yang kita alami sehari-hari.

Binis yang baik dan benar serta beretika adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan tanpa merugikan pihak lain, tidak melanggar hukum dan peraturan serta sesuai dengan ukuran moralitas.

Kita bisa melakukan refleksi apakah bisnis yang kita lakukan sudah kita kerjakan secara jujur dan profesional sehingga tidak merugikan konsumen atau orang lain.

Misalnya saja kalau kita berbisnis makanan dan minuman apakah sudah mengikuti aturan hukum yang berlaku, tidak mengandung bahan-bahan berbahaya melewati ambang batas yang sudah ditentukan.

Bisnis yang dijalankan dengan cara tipu menipu, tidak jujur dan tidak profesional tidak bisa langgeng dan tidak bisa dibesarkan.

Misalkan saja kalau kita menjual ayam tiren (mati kemarin), bisnis seperti ini hanya bisa dijual di pasar tradisional dalam jumlah sangat terbatas, tidak bisa dibesarkan dan dijual secara meluas.

Memang menjalankan bisnis yang beretika tidaklah mudah namun kalau kita mau bisnis kita menjadi besar mau tidak mau kita harus menjalankannya secara profesional dengan memperhatikan etika bisnis.

Selamat berefleksi apakah kita sudah menjalankan etika bisnis secara baik.

Edy Suryaman

Pemerhati UMKM, Ikatan Bankir Pancasila

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here