BP3MI NTT Gelar OPP Kepada CPMI. (Foto: Humas/BP3MI NTT)

Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nusa Tenggara Timur (BP3MI NTT) kembali menyelenggarakan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) ke-14, kepada 20 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Aula BP3MI NTT.

Kepala BP3MI NTT, Siwa, mengatakan CPMI yang diproses secara resmi sesuai skema penempatan, diatur dalam Undang-Undang nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

“Para CPMI sesuai UU 18 Tahun 2017, wajib mengikuti semua tahapan proses penempatan termasuk OPP,” terang Siwa dalam keterangan resminya, (7/3/2023).

Lebih lanjut Siwa mengungkapkan bahwa OPP adalah salah satu tahapan proses penempatan PMI yang sangat penting.

Sehingga wajib dilaksanakan karena merupakan bentuk pelindungan teknis kepada para CPMI untuk mencegah agar terhindar dari masalah.

Baca Juga  Pilpres 2024: Ganjar Pranowo Menunggu Restu Langit dan Bumi

Baca Juga: Tembus Rp14 Ribu, Produsen Minyak Goreng Gelar Bazaar Bersama Pemda Semarang

“Para CPMI yang mengikuti pembekalan akan ditempatkan dengan Skema Penempatan Private to Private oleh 9 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) di Indonesia yang ditunjuk serta memenuhi syarat sebagai pelaksana Penempatan PMI,” tuturnya.

Siwa mengatakan 20 CPMI yang akan ditempatkan oleh 9 P3MI, semuanya adalah perempuan dengan tujuan Malaysia, terdiri dari 14 orang sektor informal dan 6 orang sektor formal.

“Para CPMI yang mendapat pelayanan proses penempatan selama bulan Januari s/d Maret 2023 berupa OPP, Perekaman E-PMI dan verifikasi dokumen, baik skema Private to Private, Mandiri serta Government to Government adalah sebanyak 206 orang,” jelas Siwa.

Baca Juga  Apresiasi Pelanggan Terbaik dari PLN Menteng, Maulana Warga Kebon Sirih Dapat Kejutan Hadiah

Adapun 9 P3MI yang memfasilitasi penempatan para CPMI adalah PT Gasindo Buala Sari (1 orang-sektor informal), PT Bukit Mayak Asri (7 orang terdiri dari 6 orang sektor formal dan 1 orang sektor informal), PT Anugerah Diantas (1 orang-sektor informal).

Selanjutnya, PT Mafan Samudra Jaya (1 orang-sektor formal), PT Arni Family (3 orang-sektor informal), PT Agafia Adda Mandiri (2 orang-sektor informal), PT Genta Karya Sejahtera (3 orang-sektor informal), serta PT Alfira Perdana Jaya (2 orang-sektor informal)

Baca Juga: Gorontalo Bakal Menjadi Kawasan Food Estate Melalui Komoditi Jagung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here