Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo memanen dalam acara panen raya jagung di Desa Botuwombato, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (1/3). Pada kesempatan itu, Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa petani jagung.(Foto: Dok. Tangkapan layar Sekretariat Presiden)

Rencana meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan disambut baik oleh beberapa wilayah Provinsi diantaranya Gorontalo yang akan segera didorong menjadi kawasan pangan nasional.

Dorongan tersebut diimbangi dengan strategi menaikkan produksi jagung secara sistemik mulai dari sisi produksi hingga pemasaran.

Hilirisasi sektor pangan selain mampu meningkatkan pertumbuhan dan menggerakkan roda perekonomian suatu wilayahnya.

Penjabat Gubernur Provinsi Gorontalo Hamka Hendra Noer mengatakan telah membahas bersama Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad tentang rencana wilayahnya menjadikan jagung sebagai kawasan pangan nasional.

Baca juga: Dibangun Tanpa APBD, Jembatan Garuda Pontianak Diklaim Bisa Tingkatkan Pendapatan Ekonomi dan Wisata Daerah

“Provinsi Gorontalo direncanakan menjadi kawasan pangan nasional. Kami telah membahas hal ini bersama Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer,” kata Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad, Kamis (9/3/2023).

Kemudian dalam kesempatan yang sama Fadel menambahkan, dalam kunjungan kepada penjagub Gorontalo menyatakan bahwa dia menginginkan agar provinsi itu dapat lebih maju di masa yang akan datang.

Baca Juga  Kebakaran TPA Putri Cempo Surakarta, Puluhan Armada Damkar Dikerahkan

“Salah satu yang kami bahas adalah membuat Gorontalo menjadi kawasan pangan nasional,” kata Fadel.

Fadel Muhammad yang pernah menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia itu menyebutkan, gagasan ini akan ditempuh dengan strategi menaikkan produksi jagung secara sistemik.

Upaya itu dilakukan dari sisi produksi hingga pemasaran jagung. Kawasan pangan nasional atau yang dikenal dengan food estate adalah sebuah konsep pengembangan produksi pangan hulu hilir yang terintegrasi.

“Nanti kami akan bantu beliau untuk proses ke kementerian dan juga presiden. Karena kawasan pangan nasional di Gorontalo ini merupakan idenya pak gubernur.

Jadi kita harus mewujudkannya mengingat Gorontalo punya komoditi pertanian utamanya jagung yang cukup besar,” tambahnya.

Di tempat yang sama Hamka menyampaikan, keinginan membuat Gorontalo menjadi kawasan pangan nasional sejalan dengan program pemerintah pusat.

Baca Juga  Status DKI Berubah Jadi Daerah Khusus Jakarta, Warga Jakarta Siap-siap Ganti KTP

Sama seperti Fadel, penjagub juga meyakini gagasan ini pasti terwujud mengingat Gorontalo punya potensi infrastruktur disegala bidang utamanya pertanian dan peternakan.

“Kita ingin bikin sesuai dengan arahan pak presiden, tentang food security dan Gorontalo memiliki potensi. Nanti kita akan coba buat proposal, kita juga akan diskusi dengan OPD–OPD dan Forkopimda.

Selanjutnya kalau sudah siap, nanti akan kita coba presentasikan ke pemerintah pusat bersama pak Fadel,” papar Hamka.

Selain membahas gagasan kawasan pangan nasional, pertemuan tersebut juga membahas harapan dari organisasi LAMAHU yang mengusulkan Bandar Udara Djalaludin Gorontalo berubah nama menjadi Bandar Udara Nani Wartabone.

Namun usulan ini dikatakan penjagub akan dibahas lebih detail dan matang dengan beberapa pihak, karena dianggap begitu penting.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Tambak Budidaya Udang Seluas 60 Hektar di Kebumen

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here