Menteri BUMN Erick Thohir bersama Kepala BP2MI Benny Rhamdani, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, memberikan pengarahan kepada 2.686 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) secara langsung di GOR POPKI Cibubur, (12/09/2022).
Dalam kesempatan tersebut Erick Thohir menitipkan tiga pesan yang harus dilakukan oleh PMI saat di luar negeri. Pertama, PMI harus bisa beradaptasi. PMI harus dapat mengerti kultur dan bahasa negara yang akan dituju, serta harus terus meningkatkan kapabilitas.
Kedua, PMI harus berupaya sekuat-kuatnya menjaga hubungan dengan keluarga. Di era yang luar biasa saat ini, tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Ketiga, sekarang negara hadir untuk PMI, jadi saat terjadi sesuatu di luar negeri maka PMI bisa lapor ke Perwakilan RI terdekat, BP2MI, atau bahkan ke perwakilan BUMN di luar negeri.
“Kami ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sebagai sapi perah. Untuk itu saya mendorong Pak Benny untuk merajut bagaimana ketenagakerjaan ini harus dilindungi,” ujar Erick.
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, acara besar hari ini menjadi bukti bagaimana sinergi dan kolaborasi dibangun dan penanganan tata kelola penempatan dan perlindungan PMI tidak bisa dilakukan oleh BP2MI sendiri.
“Tapi kita ingin membuktikan negara hadir atas perintah Presiden dari ujung rambut sampai ujung kaki,” ujar Benny yang juga Ketua Umum Barikade 98.
“BP2MI sadar dengan segala keterbatasannya. Sehingga kerjasama BP2MI dengan Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri Erick banyak memberikan bantuan atas kerja-kerja BP2MI yang dipersembahkan untuk para PMI,” ungkap Benny.
Benny mengisahkan, dulu untuk berangkat bekerja ke luar negeri, PMI harus menjual harta keluarganya atau meminjam ke rentenir.
Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan bank pemerintah untuk membantu PMI dalam modal bekerja melalui Kredit Tanpa Agunan (KTA) Bank Negara Indonesia (BNI). Bahkan Menko Airlangga juga membantu melalui KUR PMI.
BUMN juga telah banyak membantu PMI, seperti dengan dibangunnya lunge khusus dan fast track untuk PMI di bandara Soekarno Hatta.
“Saat ini lounge untuk PMI baru tersedia di bandara Soekarno Hatta. Dan lounge itu akan ditambah lagi di tahun ini, yaitu bandara di Semarang, Mataram, Surabaya, Denpasar, dan Medan,” terang Benny.
Adapun 2.686 CPMI yang hadir dalam pengarahan tersebut terdiri dari 1.711 CPMI yang akan mengikuti Preliminary Education Program G to G Korea Selatan, 536 PMI Program G to G yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan, 314 CPMI yang diserahkan secara simbolik visa ke Taiwan, dan 126 PMI Program P to P yang akan diberangkatkan ke Malaysia melalui Kalimantan Barat.
Turut hadir dalam acara ini Staf Khusus Wakil Presiden RI sekaligus Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Arif Rahman, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Kepala Perwakilan dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen, dan Atase Ketenagakerjaan Korea Selatan Lee Jun Ho.
